Kuliah Komputer Di Kebumen (I-TECH) KULIAH MASA KINI
Kuliah Komputer Di Kebumen (I-TECH) Indonesian Tecnologi-Pemberian beasiswa senilai Rp12 juta/orang setahun untuk mahasiswa berprestasi di Kebumen dilanjutkan hingga penerima lulus kursus.
Pada prinsipnya pemberian beasiswa berkelanjutan hingga lulus kursus dapat dilaksanakan sekitar Pemkab memiliki cara, seperti sehubungan mekanisme seleksi yang terukur, ketetapan prasyarat persyaratan atau kualifikasi penerima, dan sebagainya.
Program 2018 yang mencapai 162 mahasiswa sudah digarap dengan kiat baru urusan yang demikian. Program urusan yang demikian bakal menjadi permulaan realisasi pemberian beasiswa berkelanjutan.
“Program dua tahun sebelumnya belum bisa diterapkan secara berkelanjutan karena kami belum punya skema. Khususnya pada mahasiswa berprestasi dari family miskin. Akibatnya, dana pertolongan wujudnya menjadi hibah sampai-sampai dapat direalisasikan setahun,” kata Bupati.
Metode program pemberian beasiswa yang sudah terbangun, yakni adanya seleksi administrasi hingga ujian tertulis berbasis komputer atau computer assisted test (CAT) dan eksperimen wawancara.
Kecuali tersebut ada persyaratan khusus sehubungan distrik kursus penerima,adalah perguruan tinggi terakreditasi A negeri dan swasta, indeks prestasi kumulatif (IPK) paling tidak 3, seharusnya membuat perencanaan {penerapan beasiswa, dan sebagainya.
Cocok saran BPK, kiat tersebut mengonsentrasikan target pada mahasiswa berprestasi dari Wonogiri tanpa menyimak latar belakang tingkat ekonomi keluarga. Metode ini benar-benar bertolak belakang dengan kiat program 2016 dan 2017.
Program di dua tahun urusan yang demikian cuma fokus pada mahasiswa dari family miskin. Kecuali tersebut kualifikasi khusus bersangkutan distrik kursus cuma diputuskan perguruan tinggi negeri (PTN) tertentu.
Bupati mengingatkan keberlanjutan pemberian beasiswa diputuskan prestasi akademik, adalahIPK paling tidak 3. Untuk penerima yang IPK-nya turun hingga menempuh tidak cukup dari 3, beasiswa bakal dihentikan.
Oleh sebab tersebut Pemkab membuat mekanisme pencairan beasiswa secara khusus. Dana ditransfer ke tabungan bank penerima secara keseluruhan, |melainkan cuma bisa dicairkan dalam dua tahap sesuai masa ujian semester.
Jika IPK penerima dikenal turun hingga tidak cukup dari 3, pencairan etape II tidak bisa dilaksanakan. Bupati menilai pemberian beasiswa berkelanjutan dimulai lagi tahun ini.
Dia tersebut supaya mahasiswa yang terkaver dapaz lebih banyak. Jika manargetkan paling tidak dapat mengaver 138 mahasiswa pada 2019, sampai-sampai sempurna mahasiswa yang dijangkau akan menjadi 300 mahasiswa.
“Soal anggaran, APBD benar-benar memungkinkan. Program 2018 hanya menelan perkiraan Rp2 miliar. Jika nanti mahasiswa yang dikaver lebih banyak, perkiraan enggak akan sampai Rp10 miliar/tahun. Jika bahkan sampai Rp10 miliar/tahun, APBD konsisten bakal sanggup. Menganggarkan guna jalan sampai ratusan miliar saja sanggup, masa guna ini enggak dapat,” imbuh Bupati.
Salah satu penerima beasiswa 2018, Afifah Nandirotulummah, 18, merasa mujur karena dari sekian tidak tidak tidak sedikit mahasiswa yang meniru secara ketat, ia bisa menjadi di antara yang lolos seleksi. Lebih mujur lagi mahasiswi semester I Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember (Unej) tersebut akan mendapat beasiswa hingga lulus kursus.
Dia seorang sopir asal Karangtengah itu menyebutkan beasiswa yang diterimanya bakal menjadikannya lebih bertanggung jawab. Jika dituntut menambah poin akademik atau sangat tidak mempertahankan
Pada prinsipnya pemberian beasiswa berkelanjutan hingga lulus kursus dapat dilaksanakan sekitar Pemkab memiliki cara, seperti sehubungan mekanisme seleksi yang terukur, ketetapan prasyarat persyaratan atau kualifikasi penerima, dan sebagainya.
Program 2018 yang mencapai 162 mahasiswa sudah digarap dengan kiat baru urusan yang demikian. Program urusan yang demikian bakal menjadi permulaan realisasi pemberian beasiswa berkelanjutan.
“Program dua tahun sebelumnya belum bisa diterapkan secara berkelanjutan karena kami belum punya skema. Khususnya pada mahasiswa berprestasi dari family miskin. Akibatnya, dana pertolongan wujudnya menjadi hibah sampai-sampai dapat direalisasikan setahun,” kata Bupati.
Metode program pemberian beasiswa yang sudah terbangun, yakni adanya seleksi administrasi hingga ujian tertulis berbasis komputer atau computer assisted test (CAT) dan eksperimen wawancara.
Kecuali tersebut ada persyaratan khusus sehubungan distrik kursus penerima,adalah perguruan tinggi terakreditasi A negeri dan swasta, indeks prestasi kumulatif (IPK) paling tidak 3, seharusnya membuat perencanaan {penerapan beasiswa, dan sebagainya.
Cocok saran BPK, kiat tersebut mengonsentrasikan target pada mahasiswa berprestasi dari Wonogiri tanpa menyimak latar belakang tingkat ekonomi keluarga. Metode ini benar-benar bertolak belakang dengan kiat program 2016 dan 2017.
Program di dua tahun urusan yang demikian cuma fokus pada mahasiswa dari family miskin. Kecuali tersebut kualifikasi khusus bersangkutan distrik kursus cuma diputuskan perguruan tinggi negeri (PTN) tertentu.
Bupati mengingatkan keberlanjutan pemberian beasiswa diputuskan prestasi akademik, adalahIPK paling tidak 3. Untuk penerima yang IPK-nya turun hingga menempuh tidak cukup dari 3, beasiswa bakal dihentikan.
Oleh sebab tersebut Pemkab membuat mekanisme pencairan beasiswa secara khusus. Dana ditransfer ke tabungan bank penerima secara keseluruhan, |melainkan cuma bisa dicairkan dalam dua tahap sesuai masa ujian semester.
Jika IPK penerima dikenal turun hingga tidak cukup dari 3, pencairan etape II tidak bisa dilaksanakan. Bupati menilai pemberian beasiswa berkelanjutan dimulai lagi tahun ini.
Dia tersebut supaya mahasiswa yang terkaver dapaz lebih banyak. Jika manargetkan paling tidak dapat mengaver 138 mahasiswa pada 2019, sampai-sampai sempurna mahasiswa yang dijangkau akan menjadi 300 mahasiswa.
“Soal anggaran, APBD benar-benar memungkinkan. Program 2018 hanya menelan perkiraan Rp2 miliar. Jika nanti mahasiswa yang dikaver lebih banyak, perkiraan enggak akan sampai Rp10 miliar/tahun. Jika bahkan sampai Rp10 miliar/tahun, APBD konsisten bakal sanggup. Menganggarkan guna jalan sampai ratusan miliar saja sanggup, masa guna ini enggak dapat,” imbuh Bupati.
Salah satu penerima beasiswa 2018, Afifah Nandirotulummah, 18, merasa mujur karena dari sekian tidak tidak tidak sedikit mahasiswa yang meniru secara ketat, ia bisa menjadi di antara yang lolos seleksi. Lebih mujur lagi mahasiswi semester I Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember (Unej) tersebut akan mendapat beasiswa hingga lulus kursus.
Dia seorang sopir asal Karangtengah itu menyebutkan beasiswa yang diterimanya bakal menjadikannya lebih bertanggung jawab. Jika dituntut menambah poin akademik atau sangat tidak mempertahankan
Tags:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar